Perut buncit bukan hanya masalah penampilan, tetapi juga sinyal adanya risiko penyakit serius. Lemak di area perut, khususnya lemak visceral, terbukti lebih berbahaya dibanding lemak di bagian tubuh lain karena berada di sekitar organ vital. Salah satu langkah penting untuk mengatasinya adalah menghindari makanan yang dapat memicu penumpukan lemak di perut. Berdasarkan kajian ahli gizi dan berbagai penelitian, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari atau dibatasi.
Pertama, minuman manis seperti soda, minuman olahraga, teh kemasan, hingga jus buah kemasan sebaiknya dibatasi karena mengandung gula tambahan yang tinggi. Konsumsi gula tambahan sebaiknya tidak melebihi 10 persen dari total kalori harian. Alternatif yang lebih sehat seperti air mineral, infused water, atau jus buah segar tanpa gula dapat dipilih.
Kemudian, makanan cepat saji seperti burger, kentang goreng, dan nugget mengandung lemak jenuh, garam, dan kalori tinggi yang dapat menyebabkan peningkatan lemak visceral. Roti tawar putih, pasta, dan mie instan dari tepung terigu olahan rendah serat dan nutrisi, yang terkait dengan peningkatan lemak perut, sebaiknya diganti dengan roti gandum utuh atau pasta whole grain yang lebih tinggi serat.
Permen, cokelat, es krim, pastry, kue kemasan, daging olahan, gorengan, dan minuman beralkohol juga sebaiknya dihindari atau dibatasi karena mengandung gula tinggi, lemak trans, garam, atau kalori berlebih yang dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut. Mengganti dengan alternatif yang lebih sehat seperti dark chocolate, Greek yogurt, buah segar, smoothies, atau jenis makanan yang direbus atau dipanggang dapat membantu mengurangi penumpukan lemak di perut.






